Manusia 4 Quadrants

Apakah Quadrant terbaik yang ada di 4 cashflow quadrant Robert T.Kiyosaki? Apakah benar quadrant sebelah kanan selalu lebih baik dari yang disebelah kiri? Apakah semua orang harus jadi businesman? Namun, Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan untuk berdagang atau berbisnis.

Be Yourself-Look for your passion

Jadilah diri sendiri, cari the real passion yang kamu punya dan bekerjalah berdasarkan itu maka semuanya akan terasa lebih mudah dan ringan, semua tampak santai untuk dijalani dengan hasil yang sangat berbeda bila kamu terpaksa melakukannya

Online Business

Semakin maju peradaban ini memuat semua transaksi juga mengalami perubahan drastis, apakah anda akan menjadi konsumen atau ingin terlibat langsung dan mendapatkan rezeki dari bidang baru ini?

Tak Ada Waktu Membaca

Buku adalah jendela ilmu dan dunia, bila anda tak punya waktu untuk membaca buku namun ingin mendapatkan kesempatan menambah ilmu maka baca saja ringkasan atau intisarinya, anda tetap mendapatkan informasinya tanpa harus membuang waktu anda.

Olahraga Yuk's

Belajar untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan exercise yang benar dan mengkonsumsi makanan yang bergizi tentunya

Jalan Dengan Keong

Ini adalah salah satu file yang saya temukan saat beres2 harddisk lama, jelas saya copy dari web lain namun tak ada sumbernya. Jadi ini bukan tulisan ku looh :) Hanya membaca isinya koq sayang bila tidak di bagi dengan yang lain ya.

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong  jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha  keras merangkak, Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku  mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan  pandangan meminta-maaf, Serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan  segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong  terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke  depan. Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong  berjalan-jalan.

Ya Tuhan! Mengapa ?   Langit  sunyi-senyap

Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal  dibelakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba  tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan  hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi!  Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit  penuh bintang cemerlang. Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua ini  ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata  Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami  dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku  berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a  reason"
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau  kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur  hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah  terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah  bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah  ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur  padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang  pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih  .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang  kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan  tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu  orang yang pernah mengkhianatimu,
Baik-baiklah berbincanglah  dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami  dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau  cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang  tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian  dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham  padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya.
Karena engkau  mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat  bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah  sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian  mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati

GBU all...

"GOD hears more than U Say, GOD answer more than U ask, & GOD gives more than U desired... So dont worry be Happy.. "


Meja Kayu Buat Ayah Bunda? (Anak adalah foto copy kita)

Tulisan ini say copy "habiez" dari Rumah Yatim Indonesia Dua November 6 at 5:23pm website karena isinya yang sangat menyentuh saya pribadi sebagai anak dan orang tua...

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan matanya yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.
 
Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. ”Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. ”Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk Pak Tua ini.”

Lalu, suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring dan gelas, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua kejadian itu setiap hari dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. ”Kamu sedang membuat apa?” Anaknya menjawab, ”Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saat Aku sudah besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Setelah Mereka makan bersama di meja makan seperti semula. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Renungan
Anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. 
 
Sahabat….sesering apakah kita menangis mendo’akan anak-anak kita agar tak terjerumus di lembah maksiat yang kini telah menembus seluruh lorong ruang dan waktu ?
 
Sesering apakah kita meratap memohon agar anak-anak kita memiliki benteng keimanan yang mampu menahan serangan pergaulan bebas dan narkoba yang telah merajalela ?
 
Sesering apakah kita menumpahkan air mata ini untuk anak-anak kita agar kelak mereka senantiasa memohonkan ampunan untuk kita ketika kita telah terlelap di alam penantian nanti ?
 
Seering apakah kita mengantar tidur malamnya dengan cerita-cerita indah penuh keteladanan ? dan keteladanan yang mana pula yang sering kita peragakan dihadapan mereka ?
 
Tiga hal yang akan abadi bersama kita sampai ajal kita datang nanti :
  1. Amal Jariah ( Wakaf dan Sedekah )
  2. Anak Yang Sholeh yang selama hidupnya selalu mendo’akan kita
  3. Ilmu Yang Bermanfaat yang memberi dampak kebaikan kepada banyak orang

Menangislah, karena tumpahnya air mata kita karena takut kepada Allah kelak akan menjadi PEMADAM API NERAKA, bergabunglah segera dengan grup Istana Sorgaku dari Rumah Yatim Indonesia di FB , dijamin air mata Anda tumpah habis http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Masih Kurang Aja...

Sholat Dhuha, banyak orang yang melaksanakan sholat ini dengan berniat untuk mendapatkan rezeki yang lebih dari yang dia dapat sekarang. Rezeki ini tentulah sebahagian besar orang mengartikannya sebagi harta benda (pendapatan uang, emas, tabungan dll). 

Pertanyaannya apakah sesempit itu arti Dhuha yang dimaksud oleh Allah?

Seperti yang saya alami pagi ini, saat keluar dari lorong rest room di kantor tempat saya bekerja. Saya berpapasan dengan salah satu manager di “sister company” perusahaan saya bekerja, dengan kondisi sudah bersendal jepit dan menggulungkan celana panjangnya berjalan menuju tempat wudhu. Jam baru menunjukkan pukul 9.30 pagi saat itu.

Setelah mengangguk dan mengucap selamat pagi sebagai basa-basi, sang manager pun berlalu dari sisi saya . Saat hendal masuk ke ruang wudhu dia berjumpa lagi dengan salah satu rekan se- kantornya. Dan saya dengar obrolan mereka :

“Wah... mau sholat Dhuha nich bos?” tanya sang kawan, si manager pun mengangguk dan tersenyum. “Masih kurang nich tampaknya, sampe pake dhuha segala....?” sambil terus berlalu. Terlihat oleh saya si manager tidak menggubris komentar koleganya itu dan terus menuju tempat wudhu.

Namun, saya yang sedang berjalan dan sempat mendengar pembicaraan singkat itu jadi berpikir: “Masih kurang....” Hemm.... banyak hal terpikirkan oleh saya waktu itu
  • Apa karena seorang manager yang sholat dhuha dan yang menyapa koleganya yang bukan  manager? Sehingga dia merasa sudah ada diposisi itu pun masih minta lebih (mungkin...)
  • Atau si kolega berpikir “...ah sombong kali lah si manager ini, sudah jadi manager pun masih minta-minta lebih. Tak ada puasnya memang orang ini memang dasar!...” (bisa jadi loch dia berpikir negatif seperti ini )
  • Atau memang persepsi kita masih sebatas sholat Dhuha adalah untuk meminta rezeki harta benda saja? Tidak ada rezeki yang lainnya

Ahhh, kalo berpikir seperti itu memang banyak corak dan ragamnya. Terserahlah apa kata mereka, saya pikir, yang pentingkan niat orang yang akan melaksanakan sholat itu.
Yo wiss... kita mulai Sholat Dhuha yuk