Setengah ISI, setengah KOSONG apa setengah MATI?

Awal tahun kadang menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi berdasarkan apa yang sudah terjadi atau dilakukan pada tahun sebelumnya (pembukaan yang klise bingitz ya :D). 

Tapi, awal hari petama kerja ini dibuka dengan membaca artikel lawas yang menarik perhatianku nich. 

Saat browsing nemu postingan salah satu portal berita yang ada di indonesia pos metro, rasanya sich dulu pernah dapet di social media, tapi mungkin karena lagi sibuk closingan akhir tahun (maklum masih employee) maka ndak sempet dibuka linknya, baru pagi ini dibuka dan dibaca isinya. 


silahkan ke -http://www.posmetro.info/2016/01/sumber-sama-sindo-tulis-ekonomi-lesu.html untuk yang ingin berita komplitnya dari artikel ini. Yang ingin sedikit saya obroling (tulisin lebih tepatnya) adalah tentang persepsi yang berbeda terhadap sesuatu yang sama. 

berdasarkan berita di posmetro ini saya membaca bahwa tulisan ini didapat dari sumber yang sama, diwaktu yang sama juga.Namun kenapa keluarannya berbeza :)

saya coba browsing di Indonesia wikipedia, untuk mencari apa itu definisi persepsi (PERCEPTION) ternyata adalah sebagai berikut -



Nah, ada bagian yang mengatakan bahwa persepsi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan dan perhatian. MEnurut tulisan di posmetro penafsiran saya adalah di perbedaan terjadi di kata "harapan dan perhatian" - berharap dapat perhatian yang lebih dari nara sumber atau mungkin juga pejabat - tau kan maksudnya... qiqiqiqi

Terlepas dari masalah diatas, pelajaran yang saya dapat tentang penerapan quotes setengah isi setengah kosong adalah persepsi terhadap sesuatu ternyata sangat dipengaruhi oleh apa yang dialamai atau pengalaman orang uang ber-presepsi tersebut. Hal itu diperkuat oleh wikipedia dalam beberapa kata kunci -

  1. pembelajaran
  2. ingatan
  3. harapan
  4. perhatian


quotes ini terkenal untuk menggambarkan antara orang yang optimis dengan pesimis, kini saya jad jauh lebih mengerti mengapa seseorang lebih salah satu diantara keduanya. Ke-4 alasan diataslah yang menjadi alasannya.

Menutur penerawangan saya di awal tahun ini - orang-orang yang banyak dipengaruhi 2 point pertama adalah yang "biasanya" memilih gelas yang setengah isi dan orang yang banyak dipengaruhi poin 3-4 akan memilih sebaliknya. Anda setuju?

Bila anda ingin berdebat sampai setengah mati (atau setengah hidup ya?) maka titik temu pasti tidak akan ketemu karena alasan yang melatarbelakanginya. DAlam kasus judul koran ditulsian atas adalah bisa menjadi faktor eksternal tambahan tuh - apalagi merujuk pada tulisan di akhir-akhir paragraf tulisan itu


Jadi, apa pilihan anda? setengah isi, setengah kosong? 
atau setengah mati? :)

Nah, ilmu lain harus dihadirkan tentunya dengan keyword yang berbeda juga - buka pikiran terhadap sesuatu yang baru (OPENMIND) bahkan kadang bertentangan dengan apa yang sudah kita pelajari dan yakini. 
ini untuk tulisan berikutnya aja ya... (kalo dah dapat ide lagee)


0 komentar:

Post a Comment