Niche Market di Stasiun Sidoarjo


Sekitar 2 hari yang lalu saya berencana pergi ke Jember dengan menggunakan kereta Mutiara Timur dan naik dari stasiun kereta Sidoarjo. Kereta berangkat dari stasiun Gubeng-Surabaya sekitar jam 09.15 jadi kalo naik di Sidoarjo ya... sekitar jam 09.30-an lah. Karena baru pertama kali naik kereta ke Jember persiapan saya "kelewat matang" dalam artian tidak mau ketinggalan kereta, jadi sekitar jam 08.45 saya sudah ada di stasiun sidoarjo :(

Untuk mengusir rasa suntuk, iseng-iseng saya baca buku dan memperhatikan kereta yang datang dan pergi jam 08.45 tepat pada saat saya tiba di stasiun tampak KRL sudah siap berangkat menuju Surabaya, lalu berturut-turut di jam 09.00 - 09.05 kereta KRL yang menuju ke Malang dan kereta dengan nama Cantik berpapasan di stasiun sidoarjo dan disambung dengan kereta dari Blitar (saya lupa nama kereta ini...) pada jam 09.15.

Jadi, dari mulai saya datang hingga jam 09.15 sudah ada 4 kereta ekonomi yang lalu lalang. Tidak banyak kegiatan yang terjadi di stasiun hanya ada satu pedagang koran yang menawarkan korannya dan 2 penjual asongan yang kebetulan turun dari KRL yang lewat. Penumpang pun semakin banyak berdatangan di stasiun ini, seperti para penumpang kereta Mutiara Timur. Kereta ini sendiri terdiri dari 2 kelas Bisnis (4 gerbong) & Executive (2 gerbong). Saat itu kurang lebih ada sekitar 60 orang calong penumpang yang menunggu kereta ini.

Tepat pada saat ini tampak 6 orang anak muda dengan peralatan mengamen siap pentas!
Mereka membawa 1 bas betot besar; 1 gitar; 1 banjo; 1 gendang; 1 "kecrekan" dan satunya sepertinya alat musik modifikasi (bekas minuman kaleng yang diisi pasir-red) Mereka memperkenal diri dan langsung membawakan lagu jawa pop dengan musik yang lumayan masuk (ndak pales... pales kali gitu) sebanyak 3 lagu. Ya.. kurang lebih mereka menghabiskan waktu sekitar 15 menit lah. Kemudian salah satu pemuda tersebut berkeliling untuk meminta "saweran" dari para penumpang yang ada disana.
Karena mereka cukup menghibur maka banyak dari calon penumpang yang memberikan Rp 1.000 - 2.000 ke kantong bekas molto yang dibawa si pemuda pengamen itu.

Jadi, kalo semua penumpang yang ada di sana memberikan Rp 1.000 saja maka kelompok pengamen itu akan mendapatkan Rp 1.000 x 60 orang = Rp 60.000 dalam waktu 15 menit!!!! WOw, its not bad at all..
Yang kemudian menggeltik saya adala motivation mereka untuk mengamen pada jam tersebut. Mereka melihat peluang usaha yang sangat segmented saya rasa. Mereka tidak mengamen pada saat banyak penumpang KRL yang menunggu (biasanya orang2 yang sudah biasa menggunakan kereta ini tiap harinya) atau juga 2 kereta ekonomi yang dari luar kota. Mereka hanya membidik market (calom penumpang) kereta Mutiara Selatan saja. Niche market ini benar-benar mereka manfaatkan.
Iseng-iseng saya coba analisa sendiri mengapa niche market ini yang mereka bidik:
  • penumpang kereta Mutiara Timur cukup mapan dan kebanyakan naik di kelas Executive;
  • kereta ini bukan kereta ekonomi - sehingga kelompok masyarakat menegahlah yang akan naik kereta ini;
  • calon penumpang yang menunggu cukup banyak; mungkin mereka sudah meniteni (survey-red) hal ini
  • keliatannya probabilitas calon penumpang memberikan uangnya cukup besar dibandingkan dengan calon penumpang kereta yang lain
Hebat! mereka sudah membidik niche market yang terfokus- benar-benar segmented dan pada trafic penumpang yang cukup banyak. Peluang usaha pun terbuka lebar untuk mendapatkan uang di waktu ini.
Tepat 5 menit setelah mereka menyelesaikan lagu terahir kereta api Mutiara Timur tiba di stasiun sidoarjo.
Ternyata secara tidak langsung mereka sudah mempraktekkan teori ekonomi, berwirausaha dan berbagai macam teori yang banyak saya baca dari buku-buku.

Jadi malu, saya "baru" banyak bukunya mereka sudah mempraktekkannya.... hi..hi...hi... Bagaimana dengan anda?
ingin belajar niche market dan traffic untuk bisnis online anda? arahkan kursor anda di peluang usaha ini.



0 komentar:

Post a Comment