Terminal 3 bandara soekarno hatta resmi digunakan untuk melayani penerbangan domestik GARUDA dan LION AIR untuk penerbangan ke Denpasar - yang saya dengar dari petugas DAMRI yang saya tumpangi pagi ini.
Tapi, saat masuk kedalam bangunan modern yang cukup megah ini ndak saya jumpai konter untuk cek in Lion Air ya...???? mungkin belom.
Saat masuk yang terlintas pertama kali di otak saya adalah "Akhirnya Jakarta punya bandara modern yang ndak kalah sama ibukota negara lainnya" mudah-mudahan setelah ini urusan imigrasi tidak mengular panjang lagi, terutama untuk bagian kedatangan ke negara tercinta ini. Walau ternyata T3 baru hanya untuk penerbangan Garuda domestik saja ternyata, denger2 baru tahun depan penerbangan internasional di pindah kesini.
Petugas pada pagi ini cukup banyak, jadi kalo tanya-tanya bagaimana pembagian cek in sampe dimana toilet ndak susah koq, mulai dari mba2 yang pake roller blade sampe petugas berseragam loreng. Bagian ini saya cukup angkat topi buat pengurun bandara.
alur cek-in ternyata sudah terbagi-bagi: drop luggage, reguler, sampai ke business class - ya sudah sesuailah dengan biaya dan usaha yang dikeluarkan masing-masing penumpang. counternya banyak... itu yang kerenz, jadi ndak terlalu panjang antriannya tuch.
counter restaurant... ini mungkin masih hari pertama jadi hampir semuanya dalam keadaan darurat dan minim fasilitasnya. Namun, saat masung ke ruang tunggu - ada meja untuk buka lapto loh, walau pun colokan listriknya masih pajangan sih :) alias masih kosong. kebetulan pagi ini saya di gate 11, paling pojok sebelah kiri karena masih ada partisi tinggi untuk keruangan sebelah.
sempat jalan2 di ruang tunggu yang ndak kalah sama di luar negeri lah; mirip dengan bandara di Makassar, lebih lapang, luas dan terang langitnya juga tinggi-tinggi: saat menunggu jadi nyaman. Ada beberapa layout kursi dan tempat bermain anak balita - bisa untuk mengurangi kebosanan mereka menunggu pesawat dech.
kesan kedua di bandara ini adalah tidak sesempit dan se-crowded bandara lama di terminal 2 F untuk Garuda domestik flight. Kalo masalah kios2 makanan yang belom settle ya its ok lah... namanya juga masih baru, tapi penambahan dan renovasi buat resto and kios nya agak lama kayaknya, hampir semua dalam keadaan darurat tuh.
coba toiletnya - sssttt! ada toilet untuk mandi (shower) tapi berbayar loh, tadi salah masuk dan diarahkan ke toiet umum. Toilet yang saya coba ada di dekat gate-13 dan ternyata masih bocor dan membuat genangan air pembuangan - saat keluar memang ada petugas kebersihan dan supervisornya yang sedang menangani itu sih.
Overall perjalanan dihari pembukaan 9 Agustus diakhiri dengan naik pesawat dan mendengar pilot memohon maaf atas keterlambatan penerbangan dengan alasan masalah TEKNIS karena terminal masih baru... Whattttt!!!!!
Rabu, Aug 10 2016
Hari ke-2 setelah pembukaan T3 Bandar SOetta saya mendarat di sana, karena tanpa bagasi saya keluar langsung - ternyata disini lebih berantakan dari bagian check in di atas - saya tidak tahu apakah pengambilan bagasi juga mengalami kesulitan.
Eh, dapat WA dari temen ternyata parah loh, saat dia ambil bagasi ada yang nyangkut segala jadi lama dan setelah dicongkel2 baru bisa jalan lagi tuh belt conveyor nyah. Mudah2an ndak ada yang sampe ilang bagasinya
Turun pesawat pun langsung mencari rest room dan seperti hari sebelumnya ternyata juga ada kebocoran dan diperparah dengan air (flush) yang tidak keluar. WAlhasil... ya begitulah.
Karena biasa menggunakan jasa taxi golden bird maka saya mencari counternya. Keadaan masih darurat bahkan kabel telpon juga tidak ada, maka walhasil tidak dapat menggesek kartu kredit saya. DAn... saya pun tidak membawa cash yang cukup untuk memnbayar ongkos taxi. ternyata hanya ada ATM BNI di lantai itu - saat saya disana sedang diperbaiki dan mengisi uanggnya; counter BNI nya sudah ada tapi ya... masih darurat juga.
Akhirnya saya cari ATM ke atas, kata petugas ada katanya. u ke lantai atas tempat check in dimana ATM berada harus memutar hingga ke ujung dan naik lift - sementara counter taxi ada diujung lainnya dan... ATM center ada di ujung lain diatas counter taxi, walhasil saya olah raga dech.
Banyak tampak mesin yang berbentuk mirip ATM namun hanya ada 3 mesin yang saya kenali, dan ketiganya adalah bank pemerintah dan satu mati alias tidak bisa dioperasikan - hanya ada ATM BRI, Mandiri and BNI - ATM bank lain tidak ada.
So, kesimpulan saya di hari pertama dan kedua di menggunakan terminal T3 adalah - ini terminal kayaknya "dipaksakan" dibuka hari itu dengan supporting yang tidak mendukung.
Apakah ini kebiasaan yang biasa kita lakukan sebagai orang INDONESIA - atau berpikir seperti enterpreneur buka saja dulu nanti perbaikan dilakukan berjalan dengan keluhan yang timbul :D
Semoga Angkasa pura bisa memperbaikinya untuk lebih baik lagi, karena kesan pertama begitu menggoda (untuk komentar seperti di atas) dan selanjutnya terserah pengelola untuk memperbaikinya.
Maklum... bagian komplen orang kita itu ahlinya pak :D